Probolinggo, Merdekanews.id
Prosesi serah terima jabatan (sertijab) Walikota dan Wakil Walikota Probolinggo periode 2025-2030 berlangsung khidmat di Paseban Sena, Kota Probolinggo, dengan dihadiri berbagai pejabat penting. Acara ini juga dirangkaikan dengan Rapat Paripurna Penyampaian Visi dan Misi Walikota dan Wakil Walikota Probolinggo serta Press Release oleh Pemkot Probolinggo. Senin (03/03/2025).
Turut hadir dalam acara tersebut Gubernur Jawa Timur, Hj. Khofifah Indar Parawansa, Walikota Probolinggo. dr. H. Aminuddin Dan Wakil Walikota Probolinggo. Hj. Ina Dwi Lestari, Sekda Kota Probolinggo Ninik Ira Wibawati, Ketua DPRD Kota Probolinggo, Beserta Anggota DPRD Kota Probolinggo serta Forkopimda Kota Probolinggo, di antaranya Dandim 0820/Probolinggo, Letkol Arm Heri Budiasto, Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Oki Ahadian P, serta beberapa pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya.
Acara ini menjadi momen penting dalam transisi kepemimpinan dari Taufik Kurniawan, yang telah menjabat sebagai Walikota Probolinggo selama lima bulan terakhir, kepada pasangan terpilih dr. H. Aminuddin dan Hj. Ina Dwi Lestari (Mbak Ina), yang akan memimpin Kota Probolinggo hingga 2030.
Dalam pidatonya, Walikota Probolinggo, dr. H. Aminuddin, menyampaikan rasa syukur atas kesempatan yang diberikan untuk memimpin Kota Probolinggo. Ia mengapresiasi kepemimpinan sebelumnya dan berkomitmen untuk melanjutkan serta meningkatkan pembangunan kota.
"Kami hadir di ruang sidang DPRD Kota Probolinggo sebagai Walikota dan Wakil Walikota yang baru, mengemban amanah besar yang akan kami jalankan dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi," ujarnya.
Sebagai langkah awal, dr. Aminuddin memaparkan 12 program prioritas yang akan menjadi fokus utama selama masa kepemimpinannya,
1.Kartu Amanah, untuk membantu warga kurang mampu.
2.Modal kerja Rp1 juta per UMKM, guna mendorong perekonomian masyarakat.
3.Peningkatan honor, bagi guru ngaji, guru sekolah, guru Minggu, kader Posyandu, serta ketua RT/RW.
4.Jaminan kesehatan yang lebih baik, bagi masyarakat Kota Probolinggo.
5.Ketersediaan pupuk bagi petani, agar sektor pertanian tetap produktif.
6.Pengembangan destinasi wisata baru, guna meningkatkan sektor pariwisata.
7.Penyesuaian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), agar lebih proporsional.
8.Pemanfaatan aset daerah yang lebih produktif, untuk kepentingan publik.
9.Efektivitas dana kelurahan, untuk mendukung pembangunan wilayah.
10.Pengangkatan tenaga honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
11.Program "1 RW 1 Kota Sampah" untuk meningkatkan kebersihan lingkungan.
12.Penanganan banjir secara sistematis, demi menciptakan lingkungan yang nyaman dan asri.
Dalam 100 hari pertama, pasangan Walikota dan Wakil Walikota akan berkantor di kelurahan guna mendengar langsung aspirasi masyarakat.
"Ini bukan sekadar simbolis, melainkan upaya untuk lebih dekat dengan warga, memastikan bahwa kebijakan pemerintah benar-benar menjangkau kebutuhan masyarakat," tegas dr. Aminuddin.
Dalam sambutannya, Gubernur Jawa Timur, Hj. Khofifah Indar Parawansa, menekankan pentingnya kesinambungan antara program pemerintah pusat dan daerah.
"Hari ini adalah hari ketiga saya menghadiri sertijab di berbagai daerah. Serah terima jabatan ini bukan sekadar formalitas, tetapi merupakan titik awal bagi Walikota dan Wakil Walikota untuk menyiapkan RPJMD yang selaras dengan program nasional," ungkapnya.
Ia juga menyebut 5 misi utama Kota Probolinggo yang harus diintegrasikan dengan 8 program prioritas nasional (Quick Win) dari pemerintah pusat. Salah satunya adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi fokus utama pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.
"Anggaran terbesar di beberapa negara, termasuk India, adalah untuk makanan bergizi. Kita harus memetakan bagaimana program ini bisa diimplementasikan di Kota Probolinggo," lanjutnya.
Selain itu, gubernur juga menyoroti pentingnya pemeriksaan kesehatan gratis, termasuk deteksi dini penyakit melalui "pap smear" guna menekan angka kematian ibu. Ia menegaskan bahwa stabilisasi harga sembako dan mitigasi perubahan iklim juga menjadi prioritas yang harus diwaspadai menjelang musim kemarau.
"Kolaborasi dan komunikasi yang intens antara pemerintah daerah dan provinsi sangat diperlukan agar pembangunan berjalan efektif dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat luas," tutupnya.
Usai rapat paripurna, Pemkot Probolinggo menggelar "Press Release" untuk menyampaikan arah kebijakan ke depan.
Dalam kesempatan ini, Walikota Probolinggo, dr. H. Aminuddin, menegaskan bahwa dirinya dan Mbak Ina akan bekerja secara profesional dan tidak akan terpengaruh oleh kepentingan politik tertentu.
"Kami ingin fokus pada pencapaian program-program yang telah kami susun. Tidak ada tempat bagi kepentingan pribadi atau kelompok. Semua harus berlari bersama demi kemajuan Kota Probolinggo," ujarnya.
Ia juga telah menginstruksikan Inspektorat untuk memantau dan mendampingi semua program pemerintah, memastikan bahwa tidak ada penyimpangan dalam pelaksanaannya.
"Kami tidak akan menunggu 100 hari untuk evaluasi. Jika ada program yang tidak sesuai dengan ritme kerja kami, dalam satu bulan pertama kami akan segera melakukan penyesuaian," tegasnya.
Serah terima jabatan dan penyampaian visi-misi Walikota dan Wakil Walikota Probolinggo periode 2025-2030 menjadi momentum penting dalam transisi kepemimpinan kota.
Dengan 12 program prioritas, komitmen 100 hari pertama, serta sinergi dengan pemerintah provinsi dan pusat, kepemimpinan dr. H. Aminuddin dan Hj. Ina Dwi Lestari bertekad menjadikan Kota Probolinggo lebih tangguh, sejahtera, dan adaptif di masa depan.
Mari kita nantikan realisasi program-program unggulan mereka untuk kesejahteraan masyarakat Kota Probolinggo. Dalam Kegiatan tersebut diakhiri dengan pelepasan merpati Oleh Walikota Dan Wakil Walikota Beserta OPD Lainnya.(suh)
0 Comments