"MOJOKERTO-Merdekanews.id
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kota Mojokerto melakukan uji coba Program Makan Siang Bergizi Gratis untuk jenjang SD dan SMP. Uji coba dilakukan selama dua hari, Rabu (20/11) dan Kamis (21/11). Sedangkan seremonial pembukaan uji coba dilakukan di SMPN 2, Jalan A Yani.
Hadir dalam acara pembukaan uji coba tersebut, antara lain, Sekda Gaguk Tri Prasetyo, sejumlah kepala OPD, kepala sekolah SD dan SMP, dan camat se-Kota Mojokerto.
Penjabat (Pj)Wali Kota Mojokerto M Ali Kuncoro mengatakan, Program Makan Siang Bergizi Gratis merupakan salah satu tujuan bernegara, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Pemerintahan Pak Prabowo memiliki program agar peserta didik dipastikan berkecukupan gizinya. Dengan kecukupan gizi maka kebutuhan perkembangan otak atau kecerdasan bisa dicapai dan tidak ada lagi stunting,” ujarnya.
Kebutuhan anggaran secara nasional untuk Program Makan Siang Bergizi ini sekitar Rp 94 triliun. Anggaran yang menjadi beban APBN sebesar 70 persen atau sekitar Rp 71 triliun. Sisanya sebesar Rp 23 triliun dibebankan pada APBD provinsi dan APBD kabupaten/kota.
“Setelah dihitung-hitung, untuk Kota Mojokerto dalam satu tahun harus tersedia anggaran sebesar Rp 102 miliar untuk Program Makan Siang Bergizi jenjang SD dan SMP. Dari Rp 102 miliar, kewajiban kita (Pemkot Mojokerto) menyediakan sekitar 23 atau 24 persen, yakni Rp 23 miliar sampai Rp 24 miliar,” ungkapnya.
“Saat ini APBD Kota Mojokerto Tahun 2025 sedang dibahas, sudah saya perintahkan kepada TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) agar anggaran ini dipersiapkan karena ini merupakan program strategis nasional yang betul-betul digadang untuk bisa diwujudkan,” tandasnya.
Lebih jauh, sosok yang akrab disapa Mas Pj ini menyampaikan, Dinas P dan K berkolaborasi dengan Diskopukmperindag, sehingga diharapkan berdampak pada UMKM yang bergerak pada usaha katering.
Sedangkan Kepala Dinas P dan K Kota Mojokerto Ruby Hartoyo menjelaskan, Program Makan Siang Bergizi Gratis merupakan program prioritas dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 2025.
“Kegiatan dilakukan untuk mendukung program pemerintah yang saat ini dalam upaya untuk memenuhi kecukupan gizi peserta didik, sehingga mampu memberikan peluang dan kesempatan yang sama untuk berkembang,” jelasnya.
Uji coba menyasar sekitar 14 ribu peserta didik sekolah negeri jenjang SD dan SMP. “Secara keseluruhan peserta didik jenjang SD dan SMP berjumlah 19 ribu lebih, namun uji coba hanya dilakukan di SD dan SMP Negeri karena menggunakan Dana BOSDA (Bantuan Operasional Sekolah Daerah Kota Mojokerto),” terangnya.
Adapun uji coba untuk tingkat SD nilainya Rp 17.500 termasuk pajak per siswa dan tingkat SMP Rp 20 ribu termasuk pajak. “Penyedia makan adalah 30 pengusaha katering di Kota Mojokerto yang sudah masuk dalam e-katalog,” imbuhnya.
Diharapkan pesanan makan tidak ada penumpukan di satu katering. “Jadi, kalau satu katering kemampuannya hanya 2.000 porsi, jangan sampai pesanan menumpuk menjadi 5.000 porsi. Ini berpotensi makanan justru tidak bergizi, malahan keracunan,” harapnya.
Pada kesempatan tersebut, Mas Pj, Sekda Gaguk Tri Prasetyo, Kepala Dinas P dan K Ruby Hartoyo, dan Kepala Sekolah SMPN 2 Mulib turut makan bersama siswa menu Makan Siang Bergizi Gratis.yn.
0 Comments