Pasuruan - Merdekanews.id, PDAM Giri Nawa Tirta Kabupaten Pasuruan terus berupaya maksimal untuk menekan tingkat kebocoran pipa milik PDAM yang usianya sudah tua. Hal ini dilakukan sebagai komitmen dalam meningkatkan pelayanan untuk masyarakat.
Kebocoran pipa PDAM akan merugikan banyak pihak. Pertama, PDAM akan rugi karena dampak dari kebocoran yakni air akan terbuang cuma-cuma. Kedua, pelanggan juga akan rugi karena pasti pasokan air ke rumah pelanggan akan terkendala.
Direktur PDAM Giri Nawa Tirta Za'ari mengaku bersyukur karena pihaknya secara konsisten mampu menekan tingkat kebocoran pipa PDAM Giri Nawa Tirta setiap tahunnya. Progresnya signifikan.
"Tahun kemarin tingkat kebocoran pipa 24,02 persen. Allhamdulillah, tahun ini kebocorannya menurun. Sekarang, kebocorannya hanya 23,99 persen," kata Za'ari saat dihubungi, Senin (9/9/2024).
Dia mengatakan, sesuai dengan ketentuan pemerintah, maksimal tingkat kebocoran pipa tidak boleh lebih dari 25 persen. Maka, ia berkomitmen untuk terus menekan angka kebocoran pipa tersebut.
"Cara yang kami lakukan adalah melakukan perbaikan kebocoran yang terjadi di hampir semua jaringan pipa yang ada. Salah satu faktornya kenapa perlu diperbaiki karena usia pipa memang sudah tua," lanjutnya.
Perbaikan itu dilakukan secara bertahap. Mulai dari peremajaan pipa tua, hingga pergantian pipa. Cara ini efektik menekan tingkat kebocoran misalnya rusak karena terkena pohon atau lainnya.
Biaya preventif atau perawatan itu lebih murah dibandingkan perbaikan ketika pipanya rusak. Kami melihatnya bukan soal biayanya, hanya soal kerugian bagi kami dan pelanggan ketika pipanya rusak," tutupnya. Muhammad
0 Comments