Dirjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian Berkunjung ke Pasuruan



Pasuruan ,  Merdekanews.id, Kabupaten Pasuruan menjadi salah satu daerah pencanangan Gerakan Massal Membangun Rumah Burung Hantu (Rubuha) di Indonesia.

Dipilihlah Desa Sambirejo, Kecamatan Rejoso sebagai satu dari sekian banyak desa di Kabupaten Pasuruan yang dikunjungi oleh Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi.

Pemilihan Desa Sambirejo tersebut bukan tanpa alasan. Sebab para petani padi di sana terbukti berhasil dalam menekan laju serangan hama tikus saat mendekati masa panen padi.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pasuruan, Lilik Widji Asri menjelaskan, pemanfaatan Rubuha di Desa Sambirejo sudah dilakukan sejak tahun 2022. Totalnya ada 15 unit Rubuha yang sudah dibangun.

Sebelum Desa Sambirejo, ada para petani di Desa Jarangan yang justru lebih dulu menerapkan sistem rubuha di tahun 2017. Bahkan, jumlahnya kini mencapai 23 unit yang tersebar di beberapa areal persawahan di desa itu.

"Yang sekarang dikunjungi Pak Dirjen adalah Desa Sambirejo. Tapi para petani di Desa Jarangan juga kami undang untuk memberikan testimoni tentang keberhasilan mereka dalam memakai Rubuha," katanya.

Hasilnya bagaimana? Pemasangan Rubuha ini sangat efektif dapat mengantisipasi serangan hama tikus sampai 70 persen di areal persawahan yang kerapkali diserang tikus. Sebab keberadaan burung hantu sebagai musuh alami sangat efektif untuk membunuh hewan pengerat itu.

"Tingkat keberhasilannya sangat tinggi sampai bisa menjaga panen padi berhasil sampai 70 persen di sawah-sawah yang kerapkali diserang tikus," jelasnya.

Ditanya seputar panen padi di Kabupaten Pasuruan, Lilik menegaskan bahwa luasannya mencapai 141.654 hektar dan tersebar di 21 kecamatan. Sedangkan produksi padi sebesar 859.174 ton dan produktivitas padi sebesar 60,65 kwintal/hektar.

Dari 21 kecamatan, setidaknya ada 6 wilayah yang dilaporkan terjadi serangan hama tikus, diantaranya Pandaan, Gondangwetan, Rejoso, Purwodadi, Grati, dan Kecamatan Kraton.

Menurut Lilik, serangan hama tikus di enam kecamatan tersebut beberapa kali dilaporkan meski luasan lahan yang terserang tidak banyak.

"Hanya 0,2 sampai 0,5 hektar. Paling banyak di Rejoso karena wilayah ini termasuk paling banyak terserang," ucapnya.

Agar prosesnya berjalan dengan baik, Suwandi menghimbau kepada Pemkot/Pemkab agar membuat surat edaran pelarangan aktifitas menembak burung hantu maupun satwa lain yang sangat berperan dalam menjaga ekosistem maupun rantai makanan di areal persawan.

Di akhir kunjungannya, Suwandi memasang rubuha secara simbolis di areal persawahan padi yang hanya berjarak 1 kilometer dari Balai Desa Sambirejo. Muhammad

Post a Comment

0 Comments