Pasuruan , Merdekanews.id Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan akan bahaya penyakit demam berdarah dengue alias DBD.
Ajakan ini bukan tanpa maksud. Sebab dalam 4 bulan terakhir, jumlah kasus DBD di Kabupaten Pasuruan sudah mencapai 117 kasus.
Menurutnya, jumlah tersebut hampir separuh dari akumulasi jumlah kasus DB selama setahun di 2023 lalu. Yakni 251 kasus.
"Data yang saya terima, mulai januari sampai april ini sudah ada 117 kasus DBD di Kabupaten Pasuruan. Sedangkan selama tahun 2023 kemarin, total ada 251 kasus. Berarti ini khan sudah hampir separuh dari total kasus selama setahun kemarin," kata Andriyanto.
Dari 117 kasus DBD di Kabupaten Pasuruan, seluruhnya merata di 24 kecamatan se-Kabupaten Pasuruan. Hanya saja, kasus paling banyak terjadi di wilayah Kecamatan Beji dengan 15 kasus, kemudian Prigen 14 kasus, dan Kecamatan Pandaan dengan 9 kasus.
Bahkan dalam 120 hari terakhir, tercatat ada 4 kematian warga yang disebabkan DBD, dan semuanya menimpa anak-anak.
Sementara itu, dr. Ani Latifah kepala dinas kesehatan kabupaten Pasuruan mengatakan "kewaspadaan terhadap penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Agepty ini harus ditingkatkan".
"Mau tidak mau, kewaspadaan pada bahaya penyakit DBD harus ditingkatkan. Kita mulai dari rumah kita sendiri, baru pada lingkungan sekitar tempat tinggal kita," ucapnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, senin (29/4/2024).
Lebih lanjut Ani mengajak warga untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui gerakan jumat bersih, kerja bakti.
Tak lupa, genangan-genangan air yang bisa menjadi sarang nyamuk, harus dibersihkan, dan apabila terjadi tanda-tanda DBD, maka segera dibawa ke fasilitas kesehatan (faskes) agar mendapatkan penanganan.
"Apalagi sekarang musim hujan, jadi gampang terjadi genangan di mana-mana. Di pot bunga, ember, bahkan sampai tempat minum ternak, semuanya harus dibersihkan setiap hari jangan sampai ada genangan," ajaknya.
Sejauh ini, Dinas Kesehatan sudah ntens memberikan penyuluhan sekaligus pemberian larvasida berupa abate kepada lingkungan rumah tangga (RT) maupun rukun warga (RW) yang ada kasus DBD-nya maupun yang berpotensi.
"Termasuk juga fogging yang dilakukan untuk membunuh nyamuk dewasa. Tapi memang tidak bisa membunuh semuanya, makanya harus dilanjutkan dengan bentuk kewaspadaan yang lain supaya rumah kita bebas nyamuk aedes agepty," ucapnya. Haris
0 Comments