Kraksaan, Merdekanews.id - Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Drs HA Timbul Prihanjoko bersama Forkopimda dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto melaunching Satgas program Bersama Untuk Sinergi Empat Tas atau disingkat Satgas BUS PATAS di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo, Jum’at (17/3/2023) siang.
Satgas BUS PATAS merupakan jargon yang menjadi motto untuk memompa semangat kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo yang terdiri dari loyalitas, kualitas, efektifitas dan tuntas.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Pengadilan Agama Kraksaan, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo, Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Probolinggo, Camat dan anggota Forkopimka, Tim Penggerak PKK Kecamatan, Ketua Forum CSR Kabupaten Probolinggo, Ketua dan anggota Inti Satgas BUS PATAS tingkat kecamatan se-Kabupaten Probolinggo serta ormas keagamaan di Kabupaten Probolinggo.
Launching Satgas BUS PATAS ini ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama serta penekanan tombol sirine oleh Wabup Timbul, Pimpinan DPRD, Sekda Ugas, Pengadilan Agama, Kemenag, MUI, Pengadilan Negeri Kraksaan, Kodim 0820 Probolinggo, Polres Probolinggo, Kejaksanaan Negeri Kabupaten Probolinggo dan BPS Kabupaten Probolinggo.
Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Drs HA Timbul Prihanjoko mengharapkan dengan adanya program BUS PATAS ini nantinya supaya Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan Camat bisa terfokus kepada program-program prioritas yang sudah ditetapkan mulai dari masalah kemiskinan, masalah stunting dan masalah pendidikan.
“Kami inginnya tahun 2023 ini hasil program ini sudah bisa terlihat. Karena kalau urusan pendidikan, kesehatan dan kemiskinan serta yang lainnya memang tidak mudah. Sebab hal itu menyangkut budaya dan lain sebagainya. Tetapi percepatan ini harapan saya tentunya ada kesadaran dari masyarakat sehingga program ini bisa segera teratasi,” harapnya.
Lebih lanjut Wabup Timbul meminta Satgas BUS PATAS yang telah terbentuk mulai dari tingkat kabupaten hingga desa segera cepat bergerak, bersinergi dan berkolaborasi dengan OPD terkait bersama segenap stakeholder untuk segera mengambil langkah-langkah strategis dalam rangka percepatan penanganan bidang prioritas tersebut.
“Untuk itu diperlukan ketersediaan data mutakhir dan sinkronisasi data di tingkat kabupaten. Selanjutnya lakukan inventarisasi, koordinasi dan evaluasi terhadap pelaksanaan program-program konvergensi yang dilakukan perangkat daerah koordinatif. Susun jadwal pemantauan ke lapangan. evaluasi terhadap laporan yang disampaikan oleh satgas kecamatan dan desa,” tegasnya.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto selaku Ketua Satgas BUS PATAS mengaku sangat bersyukur karena mampu melaunching slogan atau jargon BUS PATAS. Simbol BUS PATAS ini merupakan simbol percepatan.
“Kita akui Kabupaten Probolinggo dalam hal kemiskinan secara sistem dari masalah stunting, pendidikan, pernikahan dini maupun kemiskinan ekstrim masih rendah. Kalau kita hanya terlena dengan zona nyaman dengan jalan rata-rata air itu tidak bisa. Dengan slogan ini saya membentuk Satgas dengan percepatan bersama dan sinergi kita ingin percepatan penurunan kemiskinan cepat tercapai,” ujarnya.
Menurut Sekda Ugas, dengan kondisi keuangan yang terbatas di Pemkab Probolinggo, maka tidak bisa kalau hanya bekerja sendiri-sendiri. “Kalau hanya tekadnya tekad biasa kita harus dengan kekuatan penuh dan motivasi tinggi nanti bisa tercapai,” terangnya.
Sekda Ugas menerangkan program BUS PATAS ini tujuan awal memang untuk mengentaskan kemiskinan. Tapi dampak dari kemiskinan ini banyak sekali kegiatan yang diangkat. Salah satunya kemiskinan itu banyak pengangguran dan stunting.
“Pengangguran berhubungan dengan investasi, makanya mulai minggu kemarin kita sudah beberapa kali berkomunikasi dan menghadirkan para investor yang serius. Kita ingin membuat satu kawasan termasuk industri-industri ini supaya pengangguran bisa terkurangi. Makanya kekuatan kemiskinan ini membuat kita akan terpuruk kalau kita biarkan,” jelasnya.
Lebih lanjut Sekda Ugas menegaskan sebenarnya potensi Kabupaten Probolinggo sangat luar biasa. Hanya saja sementara ini masih belum berfikir bersinergi dengan kekuatannya. “Memang OPD-OPD sudah jalan tetapi kekuatannya masih belum menyatu. Makanya kadang-kadang ada simbol bersama dan bersinergi kita pasti bisa,” tambahnya.
Sekda Ugas menerangkan Satgas Kabupaten dan Satgas Kecamatan sudah terbentuk. Sementara Satgas Desa beberapa sudah terbentuk. Dari satgas itu nantinya akan dievaluasi secara periodik.
“Di saat rapat Kabupaten Probolinggo mengumpulkan satgas kecamatan, maka akan kita berikan data. Data-data itu akan kita evaluasi dan akan kita tarik laporannya apa yang sudah dilakukan oleh Satgas. Saat mereka melaporkan kegiatannya sesuai data yang sudah terupdate maka akan kelihatan capaian dan kinerjanya bagus, sedang-sedang dan lambat,” tegasnya.
Oleh karena itu tambah Sekda Ugas, yang lambat dan sedang ini perlu ditracing lagi dan ada kontrol tersendiri. Kalau tidak membentuk satgas maka akan kesulitan dalam mengontrolnya.
“Kalau saya sudah tanya camat, maka camat tidak akan bisa masalah stunting dan akan tanya ke puskesmas. Kalau tanya masalah pendidikan pasti tanya ke korwil pendidikan dan kebudayaan. Ini sinergi dan integrasi sehingga di saat saya membutuhkan data apapun maka akan terealisasi dan secepatnya terupdate,” pungkasnya. (Mis/Adv)
0 Comments