Jombang, Merdekanews.id – Awalnya dijanjikan proyek PL- an (penunjukkan langsung), pria berinisial An (37) warga Dusun Tebuireng, Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang ini, telah menyerahkan uang sebesar 25 juta kepada WZ inisial sejak dua tahun lalu.
An mengatakan, kepada awak media (Rabu, 21/12/22) saat ditemui di lapak area makam Gus Dur, kejadian yang dia alami sekitar awal pandemi melanda Kabupaten Jombang. Saat itu, dirinya mengaku tergiur dengan tawaran mengerjakan proyek, meski ada embel-embel harus membayar per CV 5 juta, Proyek yang dijanjikan, merupakan proyek PL-an (penunjukan langsung) yang nilainya antara Rp 50 hingga Rp 100 juta.
“Waktu itu, katanya ada proyek PL-an di lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jombang, namun untuk mendapatkan proyek tersebut saya dimintai sejumlah uang. Untuk setoran sejumlah Rp 5 juta satu CV dan mengerjakan sebanyak 3 titik proyek,"ungkap An.
“Nah, saya setor sebanyak 3 tahap, pertama Rp 5 juta, kemudian Rp 10 juta dan lagi Rp 10 juta. Kalau CV-nya saya siapkan waktu itu. Kejadiannya saat itu, sekitar April 2020, mau puasa,” rincinya.
“Uang sudah saya setor ke WZ tiga tahap secara tunai di rumah pak Mu, di kawasan desa Kwaron, Kecamatan Diwek, Jombang,” imbuhnya.
Meski sudah setor uang sebanyak itu, An mengaku tidak pernah mendapatkan proyek seperti yang dijanjikan WZ, pada tahun 2020.
“Sampai akhir tahun 2020, ketika saya tagih, dia selalu bilang masih nunggu rilis,” ujarnya.
Setelah ditagih dan hingga pergantian tahun pun An masih cukup bersabar menunggu untuk mendapatkan proyek yang dijanjikan. Namun, kondisinya sama, proyek tersebut tak kunjung dia dapatkan sepanjang 2021.
An kemudian memutuskan untuk menagih WZ agar uangnya kembali. Pasalnya, dia juga diburu orang lain agar uang yang dia pinjam itu, juga kembali.
“Sebagian dari uang itu, saya juga pinjam ke orang lain,” katanya.
Karena terus ditagih dan uang Rp 25 juta di WZ itu tak kunjung kembali, An kemudian merelakan sepeda motornya digadaikan untuk menutup utangnya tersebut.
“Dua motor saya gadaikan untuk bayar utang saya itu,” sambungnya.
Atas kondisi ini. An mengaku, bahtera rumah tangganya sedikit terganggu dengan kejadian ini. “Karena waktu itu istri nggak tau soal ini. Nah ketika tahu, ya istri pasti marah dan sering ribut,” ujarnya.
Harapannya WZ memiliki itikad baik dan segera mengembalikan uangnya. Dia sudah tidak mau berharap sejumlah proyek yang dijanjikan WZ.
“Saya pingin uang saya balik saja. Saya sudah nggak mau dengan proyek itu. Apabila WZ tidak ada itikad baik, saya akan melakukan upaya hukum karena saya sudah capek nagih dan janji-janji nya,” pungkasnya. (Kay/Mac)
0 Comments