Kota Mojokerto-Merdekanews. id-Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto telah memasuki tahun ketiga penerapan program Inkubasi Wirausaha. Semula, program ini dicetuskan Pemkot Mojokerto melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil & Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) dalam merespon meningkatnya jumlah pengangguran akibat pandemi Covid-19.
"Banyak yang pengasilannya menurun. Maka Pemkot Mojokerto konsisten, dalam 3 tahun ini terus mentransfer ilmu, membekali masyarakat dengan berbagai pelatihan," ujar Wali Kota Ika Puspitasari saat menutup pelatihan amenitis hotel dan menjahit di Gedung Raw Material, Surodinawan, Senin (5/12).
Berbagai jenis pelatihan diberikan kepada warga Kota Mojokerto. Selain yang hari ini dihadiri wali kota, sebelumnya juga terdapat beragam pelatihan dalam bidang pembuatan makanan dan minuman, kerajinan kriya, alas kaki, membatik, membordir, dan lain-lain.
Pelatihan-pelatihan tersebut mendatangkan narasumber ahli yang merupakan wirausahawan sukses di masing-masing bidang, baik dari dalam kota maupun luar kota. Tidak sekadar transfer ilmu perihal teknis, para narasumber tersebut juga banyak berbagi mengenai kiat-kiat sukses dalam berwirausaha, sehingga secar tidak langsung juga memotivasi para peserta.
"Semua transfer ilmu ini tujuannya agar bisa panjenengan manfaatkan untuk menambah penghasilan, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan panjenegan sekeluarga," ungkap wali kota perempuan pertama Kota Mojokerto ini.
Tidak berhenti di pemberian pelatihan. Keseriusan Pemkot Mojokerto menggarap program Inkubasi Wirausaha juga dilanjutkan dengan pendampingan, pemberian bantuam permodalan sesuai bidang usaha masing-masing, dan pembentukan koperasi atau sering disebut 4P (Pelatihan, Pendampingan, Permodalan, dan Pembentukan Koperasi).
Dengan demikian, target untuk melahirkan pelaku UMKM baru di berbagai bidang benar-benar dapat terwujud. Hal tersebut tentu kemudian berpengaruh pada tingkat pengangguran di Kota Mojokerto. Terbukti, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mengalami penurunan.
Sejak terjadi pandemi, TPT tahun 2020 mengalami kenaikan menjadi 6,74 persen, padahal di tahun sebelumnya hanya 2,63 persen. Namun, upaya pemuliham ekonomi terus dilakukan, termasuk melalui program Inkubasi Wirausaha. Sehingga di tahun-tahun berikutnya TPT konsisten mengalami penurunan hingga tahun 2022 tercatat di angka 5,05 persen.
Meski belum dapat mencapai angka seperti sebelum terjadi pandemi, wali kota berharap semua pihak tetap optimis. Mengingat upaya sepatutnya tidak hanya dari pihaknya, melainkan dukungan para warga terhadap upaya yang ada juga tidak kalah penting.
"Kami memantau betul, ilmu yang panjenengan agar dapat diaplikasikan. Tapi tentu itu juga belum cukup. Maka, kami juga berharap panjenengan mau, dengan niat yang kuat untuk mengimplementasikan ilmu yang didapat, dan tidak mudah menyerah," pesannya. yn.
0 Comments