Sumatra Selatan, Merdekanews.id ndralaya,
Maraknya pemberitaan media siber terkait dugaan penyimpangan pembangunan akses jalan tahun jamak ogan ilir tahun 2007 -2010. Mendapat tanggapan beragam dikalangan masyarakat Sumatera Selatan khususnya warga Ogan Ilir. Baik berasal dari pihak yang pro maupun kontra, kejernihan informasi serta pengetahuan terhadap peristiwa hukum dibutuhkan agar tidak menimbulkan multi tafsir yang berujung terjadinya disinformasi terhadap issue tersebut.
Munculnya berbagai tuntutan melalui gerakan demonstrasi, timbul tengelam sering kali melahirkan seribu satu pertanyaan dalam benak publik. Apakah Proyek tahun jamak Kabupaten Ogan Ilir (OI) (2007-2010) terdapat unsur penyalahgunaan wewenang yang mengarah pada tindak pidana korupsi atau hanya drama saja.
Hal tersebut mengundang tanggapan dari salah satu lembaga sosial Masyarakat Peduli (MP) NKRI. Melalui koordinator nya Muhammad Syahabudin dalam jumpa press pada hari Rabu 20 Juli 2022 bertempat di Biloni Coffee Ogan Ilir.
Menjelaskan "Beberapa hari terakhir ini ramai beredar (kembali) di lini masa tentang Issue dugaan korupsi tahun jamak pemerintah kabupaten ogan ilir TA 2007-2010 . Dari beberapa pemberitaan media, diketahui anggarannya mencapai lebih dari 100 milyar rupiah." Mengawali pernyataan sikapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan "Mengingat masifnya desakan dari kalangan penggiat anti korupsi dan beberapa komponen masyarakat lainnya, dalam kurun waktu cukup lama, mungkin ada baiknya, demi kepastian hukum dan menghindari syak wasangka dan membuat semua pihak tenang bekerja (terutama dilingkungan pemerintahan provinsi sumatera selatan khusus kabupaten ogan ilir) issue tersebut segera diselesaikan" tegas M Syahabudin koordinator MP NKRI.
Menutup pernyataannya, "atau jika memang kasus ini tidak dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya, Ada jalan lain dari pihak penegak hukum untuk memberikan keterangan atas laporan pelapor bahwa kasus tersebut tidak memiliki cukup unsur, jangan sampai isu ini menjadi bola liar tanpa goal, tontonan menjelang tahun politik" pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga mengajak para generasi milenial ogan ilir untuk melek literasi dengan memilah informasi mana yang bersifat kredibel dan mana yang bermuatan framing semata. Hal tersebut penting terus didorong agar milenial tumbuh lebih cerdas kedepannya,ujar Muhammad syahabudin dgn rekan-rekan Media. (AK/JN)
0 Comments