Probolinggo, MerdekaNews.id: Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin menerima kunjungan Kepala Pimpinan Bulog Sub Divre VIII Probolinggo M. Ramadan dan rombongan, Kamis (4/11) siang, di rumah dinas Wali Kota Probolinggo, Jalan Panglima Sudirman.
Dalam kunjungan itu juga dilaksanakan penandatangan kerjasama tentang ketersediaan, keterjangkauan dan stabilisasi harga pangan di Kota Probolinggo.
Begitupun dengan keberadaan pemerintah, yang harus hadir di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan sebagai wujud dari kewajiban pemerintah terhadap warganya.
Sedangkan di sisi lain, lanjutnya, Bulog sebagai penyedia harus bersedia membantu, mensupport dan bersinergi dengan pemerintah sehingga kolaborasi yang baik, bisa tercipta dan diwujudkan.
Wali kota menambahkan, sejak awal kemunculan pandemi yang ditetapkan sebagai bencana non alam, pihaknya begitu concern terhadap upaya-upaya yang harus dilakukan, utamanya bagi warga terdampak.
Ia pun lantas menyinggung arahan dari Kementerian Sosial yang berdasar pada instruksi Presiden di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Perum Bulog diharapkan dapat menyiapkan beras sebanyak 200.000 ton beras cadangan pemerintah untuk tambahan bantuan sosial.
Ia mengingatkan, apabila kondisi pandemi akibat Covid-19 berkepanjangan, maka bantuan tadi bisa diajukan ke Provinsi.
“Disinilah peran pemerintah yang dikatakan harus hadir tadi. Karena yang terdampak (pandemi), bukan hanya golongan menengah ke bawah. Kalangan menengah ke atas pun, terdampak,” tuturnya.
Dengan adanya Memorandum of Understanding (MoU) Wali Kota Habib Hadi berharap akan berjalan lancar dan sesuai dengan rencana.
“Semoga kehadiran Bulog dibawah kepemimpinan Pak Ramadan, dapat membawa suasana baru, terobosan baru dan inovasi atau ide-ide baru juga. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan, dapat dirasakan oleh masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Pimpinan Bulog Sub Divre VIII Probolinggo M. Ramadan mengatakan, penandatanganan kesepakatan bersama ini merupakan wujud usaha bersama untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan yang dilakukan oleh Bulog.
Dadan, pria itu akrab disapa, menuturkan, kedaulatan dan kemandirian pangan merupakan arah dan target kebijakan ketahanan pangan yang terus dilakukan pemerintah.
Ketersediaan, keterjangkauan, dan pemanfaatan pangan merupakan tiga pilar utama ketahanan pangan yang terus diperjuangkan pemerintah.
“Dengan memanfaatkan kompetensi dari kedua belah pihak, kami yakin dapat menjaga pilar ketahanan pangan, yaitu ketersediaan, keterjangkauan dan stabilisasi harga,” tegasnya.
Pria yang sebelumnya bertugas di Mataram itu menerangkan, kedatangannya ini adalah ajang silaturrahim yang baru terealisasi sejak penugasannya ke Kota Probolinggo sekitar 2 bulan lalu.
Selain itu, pihaknya membawa misi untuk melakukan kesepakatan bersama terkait penanganan bantuan beras bagi masyarakat Kota Probolinggo.
“Alhamdulillah kami diberikan kesempatan untuk menangani bantuan masyarakat terkait beras. Ini amanah yang harus dijalankan dan dijaga,” tutupnya. (Hms)
0 Comments