Gubernur Jatim saat memantau salah seorang pelajar usai divaksin
SIDOARJO,merdekanews.net – Seiring dengan persiapan Pendidikan Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Sidoarjo, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) kembali menggelar vaksinasi serentak bagi siswa SMA/SMK.
Vaksinasi tersebut digelar di SMP dan SMK Islam Krembung, di Desa Rejeni, Kecamatan Krembung, Kabupaten Sidoarjo. Bekerjasama dengan Pemprov Jatim, Pemkab Sidoarjo dan Ikatan Alumni Universitas Airlangga Surabaya (IKA-Unair).
Sebanyak 5.000 dosis vaksin Astrazeneca disediakan oleh IKA – Unair. Tak hanya pelajar yang dilakukan vaksinasi, tetapi juga masyarakat di wilayah Kecamatan Krembung pun menjadi sasaran.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Pemprov Jatim terus melakukan percepatan vaksinasi sebagai dukungan terhadap kebutuhan percepatan untuk PTM Terbatas Bertahap. Salah satunya, seperti vaksinasi massal yang dilakukan di SMP-SMK Islam Krembung, Kab. Sidoarjo.
“Kami memang keliling terus melakukan percepatan vaksinasi. Ada kebutuhan percepatan untuk PTM. Dan Kabupaten Sidoarjo ini sudah level 3, maka sudah boleh melakukan PTM secara terbatas,” ucap Khofifah usai memantau vaksinasi, Sabtu, (28/8/2021).
Tak hanya melakukan peninjauan vaksinasi di sekolah tersebut, Khofifah juga melakukan video conference untuk memantau vaksinasi serentak, sekaligus berdialog dengan siswa dan Kepala SMA/SMK se-Jatim.
Kembali dikatakan Khofifah, percepatan vaksinasi ini harus dilakukan secara massif, khususnya untuk remaja berusia 12-17 tahun dengan menggunakan Vaksin Sinovac. Karenanya, stok Vaksin Sinovac yang ada di Pemprov Jatim terus dimaksimalkan untuk vaksinasi pelajar SMA/SMK se-Jatim.
“Oleh karena itu, stok Sinovac di Pemprov kita maksimalkan untuk vaksinasi SMA/SMK seperti yang dilaksanakan hari ini serentak se-Jatim, ” terang Khofifah di lokasi.
Sementara untuk stok Vaksin Sinovac yang ada di kabupaten/kota, Khofifah meminta untuk dimaksimalkan penggunaannya bagi pelajar. Agar masing-masing kabupaten/kota yang sudah diperbolehkan melaksanakan PTM relatif lebih aman.
“Karena pada dasarnya yang wajib divaksin gurunya, tenaga pendidik dan kependidikan harus divaksin. Sekarang kalau muridnya sudah tervaksin, maka tingkat perlindungan saat proses PTM bisa makin maksimal. Karena semua merasa terlindungi,” tandas Khofifah.(SRI)
0 Comments