MOJOKERTO, Merdekanews.net ---- Para Pewarta (Kuli Tinta) yang tergabung di PWI Mojokerto dan Jurnalis yang tergabung di berbagai Organisasi baik dari Kota dan Kabupaten Mojokerto mereka menggelar Aksi Solidaritas di Alun-alun Kota Mojokerto, Selasa (30/3/2021).
Aksi itu dilakukan sebagai bentuk solidaritas atas kekerasan yang menimpa Jurnalis Majalah Tempo, Nurhadi, di Surabaya.
Dalam Unjuk Rasa tersebut, puluhan Jurnalis nampak membentangkan sejumlah poster berisi tuntutan. Diantaranya, tolak kekerasan Pers, usut tuntas kekerasan terhadap Wartawan, kami Pewarta bukan pembawa petaka, Usut dan Tindak Tegas Pelaku Kekerasan Terhadap Jurnalis TEMPO”, Save Jurnalis – Otak Bukan Dengkul”, “Wartawan Bukan Sansak Bos”, “Jare Koncoan Kok Main Jotos”, “Stop Kekerasan Terhadap Jurnalis”, “Tak Ada Berita Seharga Nyawa”, “Jurnalis Bukan Teroris” dan “Jurnalis Dilindungi UU No.40 /1999 Tentang Pers”. Selain itu, Wartawan juga melakukan orasi secara bergantian.
Aksi ini merupakan bentuk dukungan moril kepada Rekan kami Nurhadi Wartawan Tempo, sekaligus mendorong Kepolisian untuk mengusut tuntas kasus kekerasan yang dialami Jurnalis,” cetus Diak Eko Purwono, Ketua PWI Mojokerto, mengawali orasi.
“Para Jurnalis Mojokerto, juga mendesak Polda Jatim untuk segera mengusut tuntas kasus tersebut dan mengadili seadil-adilnya Pelaku kekerasan terhadap Jurnalis,” ujar Diak.
Secara bergantian, Awak PWI berorasi mengutuk aksi brutal yang diduga dilakukan Oknum Aparat di Surabaya. Tabur bunga diatas kartu pers dan alat-alat peliputan yang sengaja dikumpulkan menjadi bagian dari aksi solidaritas tersebut.
Aksi ditutup dengan pelepasan burung merpati oleh Forkopimda dan Ketua PWI Mojokerto sebagai simbol ketulusan dan kebebasan Wartawan. (Jekyridwan)
0 Comments