Mojokerto,MerdekaNews.net
--- Hujan yang mengguyur menjelang malam pergantian tahun baru, mengakibatkan debit air sungai di sepanjang aliran sungai Desa Tempuran Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto menjadi naik tinggi, sehingga mengakibatkan beberapa rumah warga terendam.
Bahkan, pada hari Minggu (03/01/2021), beberapa rumah warga dan perumahan di Dusun Bekucuk, Desa Tempuran, Kec Sooko, Kab Mojokerto masih terlihat tergenang air, termasuk fasilitas sekolahan SDN Tempuran dan juga kantor Balai Desa Tempuran yang tak luput dari banjir.
Menurut beberapa warga yang rumahnya tergenang banjir menyatakan
, sebenarnya dulu, juga pernah kejadian banjir seperti itu, namun tidak separah banjir kali ini.
"Padahal hujan baru sekitar 2 sore, warga tidak bisa membayangkan seandainya hujan mulai pagi mungkin debit air akan tambah tinggi," ujarnya.
Pantauan dari awak media dan setelah menggali keterangan dari masyarakat, banjir yang terjadi kali ini, diduga disebabkan dari adanya pengecoran dan peninggian jalan desa serta adanya proyek pembangunan pengendali banjir Afvour Watudakon, Kab Mojokerto dan Kab Jombang yang baru selesai sekitar bulan desember kemarin.
Pada hari Minggu (03/01/2021) saat awak media melihat di Dam Watudakon dan didampingi salah satu warga yang disana, dibangun saringan pengendali sampah, ternyata sudah penuh dengan sampah kayu dan juga rerumputan.
Dari sini, diduga menjadi awal dari terjadinya banjir yang menggenangi perkampungan warga, dikarenakan sungai yang seharusnya bisa mengalirkan air dengan deras, menjadi terhambat oleh adanya kumpulan sampah yang ada di Dam Watudakon.
Warga hanya bisa pasrah sambil menunggu air reda karna makin sore aliran banjir makin meninggi,yang jadi harapan warga semoga pemerintah segera tanggap dan memberi bantuan karna sampai saat ini belum ada sentuhan dari pemerintah daerah maupun pemerintah desa.(jekyridwan)
0 Comments