Jember, kabarejember.com
-- Di era serba canggih dan maju seperti sekarang ini, ternyata masih banyak orang yang hidupnya berada di bawah standart kemiskinan.
Potret kemiskinan di negeri ini sangat nyata, contohnya seperti seorang janda bernama Jumandi yang biasa dipanggil mbok Abi, (82) penduduk dusun RT.04 RW.14 Krebet desa Gumukmas kecamatan Gumukmas kabupaten Jember.
Kesehariannya mbok Abi bekerja sebagai pencari kayu bakar dan dijual untuk membeli makan sehari-hari. Penghasilannya dari menjual kayu bakar hanya sekitar 10 ribu, hingga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
Rumah yang ditempatinya berdiri di atas tanah milik KAI/PJKA. Mbok Abi hidup seorang diri di rumah gedek (anyaman bambu) yang kondisinya sangat parah penuh lubang, dan hampir ambruk. Atap genting banyak yang pecah sehingga bocor apabila terkena air hujan.
Ketika ditanya apakah dirinya nyaman tinggal di rumah berlantai tanah yang ditempatinya. " Saya sangat takut rumah saya ambruk apalagi sebentar lagi musim hujan. Bagaimana saya bisa membenahi rumah, lha wong makan saja setiap hari masih menunggu belas kasih tetangga."jawab mbok Abi melas (red: bahasa Jawa).
Mbok Abi menceritakan bahwa selama ini belum pernah mendapat bantuan dari pihak manapun untuk memperbaiki rumahnya yang hampir roboh. "Saya memang mendapat bantuan dari desa tapi sekarang tidak dapat lagi. Saya juga pingin punya rumah yang layak ditempati seperti yang lainnya. Tolong sampaikan ke Pemerintah, kapan rumah saya dibangun mas?"katanya memelas. (heri)
0 Comments