Jember,kabarejember.com
--Selama lima tahun memimpin Jember, dokter Faida dikenal tidak mentolerir KKN di Pemerintahan Kabupaten Jember. Disiplinnya yang keras ini yang mengganggu kepentingan pihak yang tidak mau berubah.
“Jadi wajar kalau mereka sekarang berupaya untuk mendeskreditkan Bupati Faida. Karena kenikmatan mereka melakukan KKN yang sudah berlangsung sebelum Faida berkuasa langsung macet,” ujar Mohammad Lutfi, mahasiswa yang berkuliah di Universitas Jember secara terpisah.
Ia juga menjelaskan, belakangan menjelang Pilkada 2020 oknum-oknum itu giat untuk menghambat Faida maju kembali menjadi bupati Jember lima tahun ke depan. Karena selama lima tahun Faida menertibkan pejabat dan birokrasi di pemerintahan Jember.
“Mereka berhasil mempengaruhi partai-partai politik untuk memboikot Faida untuk maju lagi. Berbagai manuver politik dilakukan, termasuk fitnah, intrik sampai pemakzulan oleh DPRD,” jelasnya.
Namun menurut Lutfi, oknum-oknum tersebut tidak menyangka dukungan rakyat pada Faida sangat kuat untuk kembali memimpin Jember lima tahun kedepan. Sehingga Faida tetap maju berpasangan dengan Dwi Arya Nugraha Oktavianto, ST atau yang lebih akrab Mas Vian menjadi calon Wakil Bupati Jember.
“Artinya harapan rakyat pada Faida begitu besar dan luas tak bisa dibendung oleh partai-partai politik dan oknum-oknum sakit hati. Pilkada kali ini adalah pertarungan antara rakyat berhadapan dengan oknum-oknum yang berhasil menungganggi elit-elit dari partai politik di Jember. Ini pertarungan antara kepentingan rakyat melawan kepentingan segelintir oknum yang biasa memperkaya diri dengan cara KKN,” ujarnya. (SGM)
0 Comments