Jember,kabarejember.com
– Pandeni Covid-19 ternyata tidak mengurangi antusiasme relawan pendonor untuk ikut sedekah darah, termasuk selama Ramadan 1441 H.
Buktinya, dalam kurun waktu satu bulan lebih sedikit, mulai 16 Maret sampai 22 Mei 2020, Unit Donor Darah (UDD) PMI Kabupaten Jember berhasil menghimpun 6.158 kantong darah. Rinciannya untuk golongan darah A 1.281, B 1.935, O 2.564, dan AB 378.
Kesuksesan menghimpun 6.158 kantong darah itu berkat kerjasama semua pihak. Baik relawan pendonor, petugas dan pengurus PMI tingkat kecamatan yang sangat aktif selama Ramadan 1441 H dan pihak lain yang sangat proaktif seperti Kodim 0824 Jember, Polres Jember dan instansi lainnya.
Ketua PMI Kabupaten Jember H AE Zaenal Marzuki SH MH mengucapkan banyak terima kasih kepada relawan pendonor, petugas PMI, terutama ketua PMI kecamatan. “Kami ucapkan banyak terima kasih juga kepada lembaga-lembaga yang mengerahkan anggotanya untuk ikut donor darah seperti Polres, Kodim 0824 Jember, Batalyon 509, Secaba, Armed, Brigif IX, perbankkan dan lembaga lain seperti Kampung Donor,” kata H AE Zaenal Marzuki SH MH.
Menurut dia, perolehan kantong darah selama Pandemi Covid-19, termasuk Ramadan 1441 H, seperti tidak terpengaruh perkembangan virus korona yang terus menyebar. Sebab, hasilnya kegiatan donor darah cukup banyak. “Hasilnya bagus seperti tidak ada Covid-19. Relawan pendonor antusias untuk sedekah darah,” terangnya.
Namun, Zaenal Marzuki mengakui bahwa pada awal Pandemi Covid-19 terasa pengaruhnya. Sebab, saat itu pemerintah melarang kegiatan yang sifatnya mengumpulkan banyak orang. PMI Kabupaten Jember juga sempat khawatir stok darah menyusut seiring berkurangnya animo relawan pendonor untuk donor darah.
Namun, setelah sempat menurun hampir 50 persen, belakangan jumlah pendonor melonjak tajam. Sebab, kegiatan donor darah yang dilkakukan tim mobil unit UDD PMI diizinkan melakukan kegiatan donor darah tentu dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. “Awal Ramadan kami memang sempat khawatir tetapi setelah itu peserta kegiatan donor darah yang rata rata dilakukan di kantor kecamatan atau masjid jumlahnya banyak. Itu belum termasuk pendonor tertolak yang tensi, Hb-nya tidak standar,’ ujarnya. ( Red / tim )
0 Comments