Jember, kabarejember.com -- Warga sekitar lingkungan RT.02 RW.14 dusun Penitik desa Wonosari kecamatan Puger yang tengah makan sahur dikejutkan oleh suara yang cukup keras. Ternyata suara tersebut berasal dari runtuhnya atap bagian belakang rumah milik Ngaidi,67, mantan kasun Penitik pada Selasa (12/05) menjelang subuh.
Runtuhnya atap rumah kemungkinan dikarenakan kondisi kayu dan bambu penyanggah atap yang sudah lapuk. Selain menimbulkan kerusakan perabotan yang ada dibawahnya, runtuhnya atap juga menimbulkan korban terluka.Korban luka bernama Lilik Suhatati,59(istri Ngaidi), luka dibagian kepala dengan 6 jahitan akibat kejatuhan reruntuhan.
Kepada kabarejember.com Lilik menceritakan, saat kejadian dirinya bersama Ngaidi dan kedua cucunya baru selesai makan sahur. Kemudian kedua cucunya yang masih sekolah TK dan SD masuk ke ruangan tengah untuk melihat televisi. Sementara dia bersama suaminya diruang belakang, membenahi piring dan peralatan makan.
Selanjutnya terdengar suara gemeretak dari arah atas, tiba-tiba atap rumah runtuh. "Kepala saya tertimpa apa saya tidak tau, cuma terasa sakit, mungkin kejatuhan genting."ujarnya. Sementara Ngaidi juga mengalami luka ringan di bagian kepala akibat tertimpa benda jatuh.
Selanjutnya Lilik dalam keadaan luka dan berdarah berlari ke depan rumah untuk meminta pertolongan. Tetangga yang mendengar teriakan Lilik berdatangan untuk memberi pertolongan. Selanjutnya Lilik dan Ngaidi dibawa ke Puskesmas Kasiyan di Mlokorejo untuk mendapat perawatan.
Kepala Desa Wonosari, H. Hadi Purnomo ketika dikonfirmasi kabarejember.com mengatakan runtuhnya atap rumah kampung Ngaidi disebabkan karena kondisinya yang sudah lapuk. "Saya sudah melaporkan kejadian ini kepada BPBBD kab.Jember dan pihak Pemdes akan memberi bantuan untuk membantu meringankan beban keluarga Ngaidi."katanya. (her)
0 Comments