Jember, Kabarejember.com
--- Pemerintah Kabupaten Jember menggelar Festival Tani yang baru pertamakali digelar di tahun 2019. Hadir dalam acara Festival Tani Jember 2019, antara lain Bupati Jember, dr. Hj. Faida, MMR, bersama rombongan antara lain; Komandan Kodim 0824 Jember, Letkol Inf. La Ode M. Nurdin, utusan khusus dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Syaiful Bahari dan Muspika dari 3 Kecamatan, yaitu Muspika Kecamatan Jelbuk, Muspika Kecamatan Pakusari, dan Muspika Kecamatan Arjasa, serta segenap Kepala Desa di tiga Kecamatan, yakni Jelbuk, Arjasa, dan Pakusari, serta para undangan.
Bupati Jember dalam sambutannya mengatakan, bahwa urusan pertanian bukan hanya diurus oleh Bupati danDinas Pertanian saja, namun juga oleh TNI. Dengan adanya kerjasama pemerintah Kabupaten Jember dengan Kodim 0824 dan jajarannya, maka Kabupaten Jember sering mendapat juara nasional bidang pertanian.
"Pemkab Jember akan selalu bekerjasama dengan TNI. POLRI, dan bekerjasama dengan Kementerian Pertanian karena adanya pesan dari Presiden Joko Widodo," ucap Bupati.
"Petani adalah Kunci Sukses Indonesia," katanya.
Festival Tani Jember 2019, diselenggarakan di dusun Lamparan, Desa Kertosari, Kecamatan Pakusari, Kamis, (05/12/2019) diikuti oleh para petani dari tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Jelbuk, Kecamatan Arjasa, dan Kecamatan Pakusari.
Festival tani dilaksanakan bertujuan untuk memastikan seluruh layanan program-program untuk petani baik dari pusat maupun daerah tanpa adanya pungli, karena program ini tanpa adanya bayar membayar.
"Hari ini untuk titik pertama kami pilih wilayah Pakusari untuk tiga kecamatan, saya ingin memastikan bahwa kartu tani sudah diterima masing-masing petani sebelum pulang dari acara ini," ujar Bupati Faida.
44.251 Kartu tani dibagikan pada acara festival tani ini, gratis tanpa adanya bayar-membayar, karena ini memang program dari pusat untuk petani.
Kartu tani berfungsi sebagai bukti bahwa petani pemegang kartu tani adalah mereka betul-betul petani yang berhak menerima bantuan bersubsidi dan bantuan sosial, utamanya masalah pupuk. Agar penyaluran pupuk itu tepat sasaran, tepat jenis, tepat waktu dan tepat harga. Kartu tani digunakan untuk penebusan dan pembayaran pupuk bersubsidi dari pemerintah.
Tujuannya petani punya tempat persediaan gaprotan bersubsidi maupun yang non subsidi. Kepemilikan kartu tani adalah untuk mendapatkan kemudahan dalam dapatkan kredit usaha tani, dan disampaikan oleh Bupati Faida bahwa kredit usaha tani bisa mencapai 50 juta rupiah tanpa jaminan. Dengan syarat harus ada rekomendasi dari pemkab dan dari kelompok tani itu sendiri.
Hari ini juga dilakukan perbaikan kelembagaan petani di Kabupaten Jember. Sejak tahun 2015 belum pernah diferivikasi lagi, maka kali ini dibuat pendataan baru, tujuannya agar penyaluran bantuan-bantuan itu tepat sasaran.
Setelah diferivikasi jumlah Gapoktan sekarang berjumlah 243, dengan jumlah petani 1.713 orang. Dari ferivikasi yang telah dilakukan terdapat 5 kelompok yang tidak layak disebut kelompok tani lagi. Karena kelompok tani tapi tidak mempunyai areal yang memenuhi syarat yaitu minimal 25 hektar, dan pengurusnya tidak aktif. Dan 5 kelompok tani ini tidak diberi SK. ( Mul )
0 Comments