Jember, Kabarejember.com
30 Oktober 2019 ---Akhmad Taufiq, Ketua Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Jember mengungkapkan, rata-rata masa tunggu lulusan Universitas Jember adalah 3,8 bulan. Sementara rata-rata gaji pertama yang diterima mencapai 4,9 juta rupiah. Informasi ini berdasarkan studi pelacakan jejak alumni atau tracer study yang dilakukan oleh Universitas Jember pada tahun 2019 untuk alumni lulusan tahun 2017.
Informasi ini disampaikan oleh Akhmad Taufiq kala membuka kegiatan Job Expo 2019 Universitas Jember di Gedung Soetardjo (30/10).
Menurut Akhmad Taufiq, tracer study dilakukan oleh Pusat Pengembangan Karir LP3M pada bulan Maret hingga Oktober 2019 ini. Pelaksanaan tracer study ini didukung oleh Kemenristekdikti melalui Program Hibah Tracer Study 2019 yang diperuntukkan bagi 200 Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta di Indonesia.
“Alhamdulillah, dari tracer study yang kami lakukan masa tunggu lulusan Universitas Jember mencapai 3,8 bulan, dengan rata-rata gaji pertama mencapai 4,9 juta rupiah. Hal ini lebih baik sebab berdasarkan tracer study tahun sebelumnya masa tunggunya masih di kisaran lima hingga enam bulan. Kedua, data ini dapat diandalkan sebab dari 4.600 lulusan tahun 2017, ada 3.003 yang mengisi kuesioner tracer study yang kami ajukan,” tutur Ketua LP3M.
Fakta ini didukung oleh penjelasan dari IB. Bagus Suryaningrat, Ketua Pusat Pengembangan Karir LP3M Universitas Jember. Menurutnya untuk pelaksanaan tracer study 2019, dirinya beserta tim menyiapkan semua piranti dengan baik, termasuk merekrut 80 orang mahasiswa sebagai tenaga surveyor yang melakukan tracer study. Ke delapan puluh mahasiswa ini adalah penerima Beasiswa Berkarya Universitas Jember. “Untuk menjangkau alumnus yang rata-rata sudah berada di luar Jember, maka kami mengandalkan media sosial mulai dari FB, Instagram, bahkan mensosialisasikan tracer study ke grup WA yang biasanya ada di tiap angkatan di tiap program studi. Dan hasilnya memuaskan, 63 persen alumnus bersedia mengisi kuesioner yang kami ajukan, sementara standar dari Kemenristekdikti biasanya tracer study dinilai baik jika sudah mencapai 50 persen dari total jumlah alumni di tiap tahunnya,” jelas IB Suryaningrat.
Sementara itu, kegiatan Job Expo 2019 Universitas Jember akan berlangsung selama dua hari (30-31/10) dengan diikuti oleh 30 perusahaan, dari perbankan hingga perhotelan. Diantaranya Bank Danamon, BTPN dan BTPN Syariah, PT. Pharos, PT. Permodalan Nasional Madani, PT. Indolakto, Hotel Meotel, Hotel Aston dan perusahaan lainnya. Para alumnus Universitas Jember yang datang dapat langsung melakukan walk in interview dengan perusahaan yang dituju tidak dipungut biaya.
“Kegiatan Job Expo ini merupakan kegiatan rutin tahunan, tujuannya mendekatkan pencari kerja dengan penyedia kerja. Targetnya tahun depan akan kami laksanakan setahun dua kali dengan jumlah perusahaan yang turut serta makin bertambah. Selain kegiatan Job Expo, kami di LP3M melalui Pusat Pengembangan Karir juga rutin melaksanakan program magang dan menyelenggarakan seminar serta pelatihan masuk ke dunia kerja, termasuk mendatangkan para alumnus Universitas Jember yang sudah sukses berkarir sebagai pembicara dalam rangka menjalin kemitraan dan membuka kesempatan bagi yuniornya untuk masuk ke dunia kerja,” imbuh Akhmad Taufiq. (mia/iim/hms)
0 Comments