Lumajang, Kabarejember.com
(18/09/2019) --- Sekitar tiga ribu masyarakat Lumajang turun ke jalan dukung Kapolres AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MM MH tuntaskan tumpas kejahatan bisnis skema piramida Qnet. Puluhan korban bisnis skema piramida Qnet dari masyarakat Lumajang ikut hadir dalam aksi dukungan terhadap Kapolres Lumajang dan Tim Cobra untuk menuntaskan menumpas kasus tersebut.
Diketahui bahwa ratusan ribu korban qnet tersebar di seluruh Indonesia seperti Aceh, Medan, Riau, Pekan Baru, Sebagian besar Provinsi Kalimantan Barat, Jogjakarta, Solo, Kediri, Trenggalek, Sulawesi Tenggara dan kota-kota lainnya di Indonesia.
Korban rata-rata adalah orang kecil dan diiming iming kekayaan secara instan dengan doktrin UGD yaitu Utang, Gadai, Dol (jual). Sehingga, banyak diantara mereka yang menjual sapi, motor, sawah, perhiasan sampai banyak yang berhutang, akibatnya banyak diantara mereka yang terlilit hutang.
Keberanian Kapolres Lumajang menangkap salah satu orang penting di Qnet mendapat apresiasi masyarakat Indonesia karena korban-korban di mana-mana.
Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MM MH mengungkapkan, bahwa kejahatan bisnis skema piramida sudah lama dilarang di negara-negara maju seperti Inggris. Mereka sudah membuat aturan yang bernama pyramid scheme selling regulation yang dikeluarkan pada tahun 1937. Singapura, Amerika dan negara-negara maju lainnya umumnya telah melarang karena sangat berbahaya dan rentan digunakan sebagai sarana money games.
“Di Indonesia sendiri, aturan terkait Bisnis skema piramida diatur dalam undang-undang perdagangan no 7 pada tahun 2014 yang melarang bisnis dengan skema piramida. Bisnis dengan skema piramida akan sangat rentan disusupi money game seperti yang dilakukan oleh Qnet”
“Berdasarkan teori, yang diuntungkan hanya 13% sedangkan 87% pasti akan rugi. untuk itulah model bisnis Skema piramida ini dilarang di Indonesia bahkan di dunia” tegas pria yang menyelesaikan S3 di Universitas Padjajaran tahun 2010 di kota Bandung tersebut jurusan hukum bisnis.
Bupati Lumajang M Thoriqul Hak atau biasa disapa cak Thoriq yang ikut angkat bicara juga mengatakan, pihaknya akan ada untuk Kapolres yang sedang menangani kasus besar terkait bisnis dengan Skema piramida yang dilakukan oleh Qnet. Saya tidak terima jika warga saya menjadi korban. Banyak masyarakat saya yang menjual sapi satu-satunya, menjual sawah satu-satunya, menjual motor satu-satunya bahkan ada yang meminjam kesana sini akibat dicuci otaknya. Kami ada untuk Kapolres, apabila usul ditolak dan kritik dilarang maka hanya ada satu kata LAWAN” tegas Thoriq. (Suatman)
0 Comments