Inilah Kisah Para Korban Bisnis Q-NET


Lumajang, Kabarejember.com
(05/09/2019) ----Ramainya di media sosial tentang dukungan netizen tentang pengungkapan bisnis Q-Net, akhirnya mengakibatkan MK (48 ) warga Desa Singgahan Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun ditangkap Tim Cobra Polres Lumajang. Ia sendiri merupakan salah satu orang penting dalam bisnis Q-Net. Bahkan banyak ditemukan video di youtube dengan konten ajakan si MK, ajakan tersebut mengiming iming sehingga menjadi orang kaya.

Ternyata yang terjadi malah sebaliknya dan  banyak korban terpengaruh ingin kaya, tapi malah buntung. Bahkan, ada yang sampai menjual sawah, menjual sapi bahkan ada  yang sampai harus berhutang kepada rentenir.

  Salah satu korbannya, Muhammad Deni (19) warga Desa Tanggung Kecamatan Padang yang menceritakan di sana mereka hanya makan nasi dan garam. "Di sana saya hanya dikasih makan nasi sama garam pak. Kami selalu diawasi sama senior, makanya pada malam hari saya lompat melalui jendela bersama teman saya. Karena tidak punya uang, saya naik truk hingga Lumajang," ungkap Deni.

  Lain halnya yang dialami Sariono ( 54 ) warga Desa Kalisemut kecamatan Padang. Dirinya sampai meminjam uang ke rentenir agar sang anak yang bernamaTaufik (18 ) bisa ikut bisnis di Q-Net. "Saya sampai pinjem ke rentenir pak, ini demi anak saya yg katanya bisa membuat anak saya kaya. Sekarang saya dikejar sama rentenir, sampai sekarang ternyata anak saya juga nggak kaya," ujarnya

  Serupa pula dengan Zainul ( 19 ) warga Desa Kalisemut Kecamatan Padang sampai menjual sapi milik orang tuanya agar bisa bergabung di Q-Net. "Ya gimana pak, saya pengin punya kerja. Ya terpaksa saya jual sapi milik bapak di rumah. Sekarang saya bingung pak harus gimana, uang saya hilang" katanya

  Dalam pernyataan nya, Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH, SIK, MH, MM mengatakan, mereka ini dicuci otaknya  sedemikian rupa sehingga meyakini bahwa mereka akan sukses di kemudian hari dengan di iming-imingi akan memiliki mobil mewah bahkan rumah mewah hanya dalam tempo singkat. Tanpa disadari mereka terperangkap dalam satu bisnis money game dan ikut terlibat dalam menipu teman-temannya. Bahkan mereka juga berani memaksa orang tuanya mengirim sejumlah uang, meskipun mereka sadar uang tersebut sangat sulit didapatkan oleh orang tuanya. Banyak dari mereka yang menjual sapi, menjual sawah, motor bahkan meminjam uang ke rentenir,” terang Arsal. ( Suatman )

Post a Comment

0 Comments