(7 Agustus 2019) ----Moh. Hasan, Rektor Universitas Jember (UNEJ) berkesempatan mengawali pembangunan Taman Eduwisata Desa Sogaan, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo (7/8). Pembangunan Taman Eduwisata ditandai dengan peletakan batu pertama, bersama Kusno, Kepala Desa Sogaan bersama jajaran Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Pakuniran, serta SKPD di terkait di Kabupaten Probolinggo.
Rencananya, di Taman Eduwisata yang berdiri di lahan desa seluas lima hektar ini berfungsi sebagai ruang publik, fasilitas olah raga, pusat pemasaran produk Desa Sogaan, taman bermain, dan sarana umum. Selain melakukan peletakan batu pertama, Rektor Universitas Jember juga membuka Gebyar Bazaar Desa Sogaan yang dimotori oleh para mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik Universitas Jember.
Rencananya, di Taman Eduwisata yang berdiri di lahan desa seluas lima hektar ini berfungsi sebagai ruang publik, fasilitas olah raga, pusat pemasaran produk Desa Sogaan, taman bermain, dan sarana umum. Selain melakukan peletakan batu pertama, Rektor Universitas Jember juga membuka Gebyar Bazaar Desa Sogaan yang dimotori oleh para mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik Universitas Jember.
Menurut Kusno, ide pembangunan Taman Eduwisata Desa Sogaan berawal dari keinginan memanfaatkan lahan desa yang kurang produktif, sebagai fasilitas umum sekaligus sarana mendatangkan penghasilan bagi Desa Sogaan. Dari hasil musyawarah desa yang didampingi oleh mahasiswa peserta KKN tematik Universitas Jember, akhirnya lahir konsep Taman Eduwisata. “Kebetulan desa kami tidak memiliki destinasi wisata yang spesifik, akhirnya kami sepakat mengembangkan Taman Eduwisata yang diharapkan menjadi wahana bagi waga untuk beraktivitas, dari olahraga, memasarkan produk-produk UMKM, tempat pelatihan hingga sekedar bersantai,” jelas Kusno.
Sebagai informasi, Desa Sogaan memiliki penduduk sejumlah 3.997 jiwa yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani dan buruh tani. Produk utama pertanian Desa Sogaan adalah padi, jagung dan tembakau. Selain bertani, warga Desa Sogaan memanfaatkan hasil alam yang subur seperti pohon aren, talas, tanaman obat seperti jahe, pisang, singkong serta bambu untuk diolah sebagai produk makanan dan produk kerajinan.
“Pembangunan Taman Eduwisata ini didanai dari dana desa, dan Corporate Social Responsibility perusahaan yang ada di Probolinggo. Karena pembangunannya bertahap, maka kami berharap akan ada pendampingan berkelanjutan dari Universitas Jember melalui program KKN Tematik,” imbuh Kusno.
Sementara itu Rektor Universitas Jember mengapresiasi ide pembangunan Taman Eduwisata di Desa Sogaan, yang bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) melalui program KKN tematik. Menurutnya program KKN tematik disusun sedemikian rupa untuk membantu desa menemukan solusi atas masalah yang ada, serta melatih mahasiswa mengaplikasikan ilmu yang sudah diperoleh di bangku kuliah. “Kegiatan KKN tematik juga membantu pemerintah mewujudkan pencapaian pembangunan berkelanjutan atau yang dikenal sebagai SDGs, diantaranya meningkatkan derajat kesehatan, pendidikan dan ekonomi masyarakat,” ulas Moh. Hasan.
Pada kesempatan yang sama, M. Yasin, Camat Pakuniran, berharap adanya mahasiswa KKN di wilayahnya mampu memotivasi warganya untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi. “Jika dilihat secara umum taraf ekonomi warga Desa Sogaan dan sembilan desa lainnya di Kecamatan Pakuniran tergolong mampu, namun belum banyak anak mudanya yang meneruskan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi, semoga dengan kedatangan adik-adik mahasiswa Universitas Jember akan memotivasi anak-anak muda supaya mau kuliah,” harapnya.
Harapan Kepala Desa Sogaan dan Camat Pakuniran dijawab oleh Ali Badrudin, Ketua Pusat Pemberdayaan Masyarakat LP2M Universitas Jember. Menurutnya Desa Sogaan telah menjadi salah satu dari 40 desa binaan Universitas Jember sehingga akan selalu mendapatkan pembinaan, salah satunya melalui program KKN tematik. “Khusus untuk pembangunan Taman Eduwisata Desa Sogaan nantinya akan diisi dengan fasilitas olahraga, taman bermain, pusat kuliner, toko yang menjual produk-produk UMKM warga Desa Sogaan dan desa lainnya, serta eduwisata pertanian,” tutur Ali Badrudin.
Untuk diketahui khusus di Kabupaten Probolinggo, peserta program KKN tematik gelombang II tahun akademik 2018/2019 fokus pada tema desa wirausaha dan wisata.
0 Comments