Jember, Kabarejember.com ----Momentum kegiatan Jember Fashion Carnaval (JFC), dimanfaatkan pemilik usaha rumah tangga, Salon dan Rias Penganten di Mayang Kabupaten Jember, berkreasi menjadi peluang usaha. Bahkan, berkat kreasinya, kostum karya seninya sudah beberapa kali, bisa tampil di kegiatan even JFC yang sudah mendunia, Sehingga bisa meningkatkan tambahan penghasilan hingga 10 kali lipat.
Karena itu, Tim Pelaksana Inovasi Desa(TPID) Kecamatan Mayang, mendatangi rumah tempat kreasinya, di Desa Mayang Kecamatan Mayang Kabupaten Jember Jawa Timur, untuk melakukan Capturing bibit Potensi Inovasi wirausaha, dalam Program Inovasi Desa (PID) Kecamatan Mayang. "Capturing" dalam program PID ini, sebagai salah satu langkah dalam proses penangkapan pengetahuan inovatif untuk menghasilkan dokumen pembelajaran.
Kegiatan kreatif dan inovatif ini dilakukan salah seorang pelaku usaha salon dan rias pengantin di Desa Mayang, Intan Handayani (33), warga desa Mayang Kecamatan Mayang. "Saya mulai ikut kegiatan perhelatan JFC, mulai tahun 2013 lalu, dengan model anak saya, yang masih kelas 1 SD. Sejak itu kostum rancangannya, bisa diperagakan dalam acara even internasional di Jember," tutur intan kepada tim TPID Kecamatan Mayang, yang mendatangi rumahnya, Kamis(31/7/2019). Dia menjelaskan keterlibatannya dalam kegiatan JFC, karena kesukaan terhadap karya seni dan berkreasi. Awalnya, hanya coba-coba merancang kostum sesuai dengan tema yang telah ditetapkan. Tanpa diduga busana rancangan bisa diterima tim JFC Setelah bisa tampil di panggung jalanan JFC 2013. Bakat seninya mulai terasah setelah mendapatkan pembinaan dari Tim JFC, yang dikomandani almarhum Dynan Faris. Sejak itu, dia sudah bisa merancang kostum khas JFC, sesuai Thema yang diberikan JFC, karena setiap tahun themanya selalu berbeda. Sebab, hanya thema yang sesuai ketentuan, terpilih saja, yang bisa tampil di Arena bergengsi. Dia menjelaskan, ada beberapa thema, yang sudah dirancang bersama suaminya, Priyanto (36), sudah masuk JFC seperti kostum bertema mojopahit, Borobudur, India, dan tahun 2019 ini menampilkan Minahasa. Bahkan kostum rancangannya, sudah ditampilkan dalam momen internasional, yakni kegiatan Asian games di Palembang dan Jakarta, tahun 2018 lalu. "Saya bersyukur bisa mengikuti kegiatan JFC ini, karena bisa meningkatkan penghasilannya, di momen tahunan, seperti kegiatan peringatan Hari kemerdekaan, Momen Agustus an. Sebelum ada kegiatan JFC dia hanya bisa mendapatkan sekitar 1 rupiah per bulan. Namun setelah Kegiatan JFC, dalam bisa memperoleh tambahan penghasilan 10 juta hingga 20 juta rupiah,"katanya. Sebab, setelah acara JFC, juga bersamaan dengan peringatan hari kemerdekaan, banyak warga yang ingin menyewa kostum rancangannya, untuk kegiatan karnaval. Dia memiliki 10 jenis rancangan, dengan harga sewa antara Rp. 400.000; hingga Rp. 1.500.000; kadang 1 rancangan, ada yang disewa hingga 4 kali dalam waktu momen tersebut. Bahkan ada orang dari Jakarta, yang langsung membeli rancanganya. Sedangkan untuk sewa rancangan rekannya, Ajir, 1 paket kostum ada bernilai Rp. 25.000.000.(25 juta rupiah), karena bernilai seni tinggi. Dia menjelaskan belum banyak warga kecamatan Mayang yang ikut dalam kegiatan JFC. Di kecamatan Mayang, cuma ada 3 orang, yakni saya (Intan) warga desa Mayang, Akut (40) warga desa Tegal Rejo dan Yani(45) Perempuannya warga desa Sumber Kejayan. Padahal setiap kecamatan di kabupaten Jember, bahkan tingkat Desa menggelar karnaval, yang hampir sama dengan kegiatan JFC. Kegiatan ini, harus ditangkap sebagai peluang usaha mandiri oleh masyarakat. Inilah Alasan Mengapa Seorang Wirausaha Harus Kreatif dan inovatif. Karena itu, TPID Kecamatan Mayang, berupaya mencaptur, kegiatan usaha ini. Sebab, pelaku usaha dan pengguna usaha atau konsumen sama-sama membutuhkan. Dunia usaha merupakan dunia yang unik, bersikap inovatif dan kreatif adalah kunci keberhasilan dari suatu usaha. Hal ini karena dunia usaha yang terus berkembang, terutama ketika internet mulai memasuki kehidupan manusia. Usaha apapun tidak akan berkembang jika tidak ditunjang dengan kemampuan menciptakan sesuatu yang baru setiap harinya. Kreativitas dari para wirausaha ini akan sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang dan untuk kelangsungan usaha itu sendiri. Karena itu TPID Mayang memandang, usaha ini bisa diusulkan dalam Bursa Inovasi Desa, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Kreativitas bagaikan mata air yang harus dijaga agar jangan sampai mengering, dengan cara terus belajar dan menggali kreativitas itu. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat desa lain, untuk menjadikan bisnis lebih baik lagi. Sebab, rancangan anak Desa di Kecamatan Mayang, berkelas dunia. (Iza/ulu/Mia)
0 Comments