Jember, Kabarejember.com
----Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR. menyatakan evaluasi kegiatan Jember Fashion Carnaval (JFC) sangat penting dilakukan guna melakukan perbaikan kedepan.
Ini disampaikan Bupati di hadapan sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat yang menyampaikan koreksi keras atas penyelenggaraan JFC ke-18, terutama gelaran Grand Carnival pada Minggu 04 Agustus 2019.
Pertemuan yang berlangsung di Pendapa Wahyawibawagraha, Selasa, 06 Agustus 2019. Bupati didampingi Wakil Bupati Jember Drs. KH. Abdul Muqit Arief. Hadir pula Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo dan pejabat perwakilan Kodim 0824 Jember.
“Memang ada hal yang perlu diperbaiki di penyelenggaraan JFC,” kata Bupati. Evaluasi itu diantaranya karena ada kegiatan yang tidak direncanakan dari awal maupun adanya inisiatif bersimpati kepada almarhum Dynand Fariz.
Dari peristiwa yang terjadi di JFC kali ini, Bupati menyatakan ada kekurangan regulasi yang mengatur penyelenggaraan kegiatan di Kabupaten Jember tidak menabrak norma aturan yang dianut oleh masyarakat.
Bupati pun menyatakan akan mengaturnya dalam regulasi sebagai tanggung jawab pemerintah. “Bisa jadi berupa Perbup,” jelasnya.
Meskipun JFC bertaraf internasional, lanjutnya, tapi kegiatan ini diselenggarakan di Kabupaten Jember. Karena itu, semua sepakat ada norma dan nilai yang dianut masyoritas masyarakat yang tidak boleh ditinggalkan.
Dalam kesempatan itu Bupati mengungkapkan manajemen JFC telah menyampaikan permohonan maaf. Dalam kesempatan itu pula Bupati menyampaikan permohonan maaf.
“Apapun yang terjadi di Jember, walaupun kegiatan ini ada manajemennya dan pemerintah daerah tidak termasuk dalam detail kontennya, namun yang paling bertanggungjawab adalah saya sebagai Bupati Jember,” tegas bupati.
Evaluasi kegiatan, masih terang Bupati, tidak berlaku hanya untuk JFC. Kegiatan yang penyelenggaraannya melibatkan massa yang cukup banyak perlu dievaluasi.
Bupati juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang menjaga kelangsungan karya yang telah dirintis oleh almarhum Dynand. Bagi Bupati, sesuatu yang baik tetaplah baik, sesuatu yang salah ya tetap salah dan harus diperbaiki.
“Maka kita akan selenggarakan istighotsah bersama untuk hal ini, sekaligus dalam rangka memaknai kemerdekaan Indonesia di bulan kemerdekaan ini,” tuturnya.
Kapolres Jember AKBP Kusworo menyampaikan, dengan adanya pertemuan ini diharapkan para santri tidak perlu melakukan aksi, karena harapan kiai telah didengar langsung oleh panitia dan Bupati.
Ketua MUI Jember Halim Subahar mengatakan, pertemuan berjalan kondusif dengan menghasilkan putusan-putusan yang muncul dalam pertemuan itu akan berdampak positif di masyarakat.
“Alhamdulillah dari JFC sudah memberikan pernyataan maaf dan nanti akan disusul pernyataan maaf secara tertulis, demikian juga dari Bupati selaku penanggungjawab kegiatan JFC ini,” jelasnya. Halim pun meminta santri tidak melakukan aksi.
Ketua Tanfidziyah NU Jember, KH Abdullah Syamsul Arifin menyampaikan, semuanya mengevaluasi peristiwa yang terjadi, dan menyesalkan keteloderan yang terjadi di JFC.
“Karena yang mengatraksikan adalah tamu, yang tidak sempat dicek secara keseluruhan. Dan saya minta maaf secara terbuka kepada masyarakat nasional bahkan internasional, bahwa ini dijamin tidak terjadi lagi disaat-saat yang akan datang,” imbuh pria yang akrab disapa Gus Aab ini.
Pihak manajemen JFC, Suryanto, menyampaikan, bahwa 18 tahun adalah waktu yang masih singkat. Perjalanan masih panjang. Apabila dalam perjalanan itu ada suatu masalah maka memperbaikinya.
“Kami koreksi bagaimana kedepannya bisa berjalan lancar dan baik, dengan mempertimbangkan berbagai hal, karena bagaimanapun juga keberadaan JFC ini harus diterima oleh sebagian besar masyarakat termasuk juga norma yang hidup di kearifan lokal kita,” ujarnya.
Suryanto mengatakan, persiapan JFC dilakukan setahun sebelumnya. “Kami fokusnya ke arah persiapan yang kita rekrut dari masyarakat, sehingga bisa saja terjadi kelalaian,” katanya.
“Kelalaian dari panitia ini saya yang bertanggungjawab, dan mohon maaf karena ini sudah terjadi. Tidak jauh berbeda dengan kesalahan beberapa tahun sebelumnya yang juga terkait dengan busana. Namun, sebagai sahabat yang baik dan tulus menghargai karya sahabatnya dengan tulus itu adalah tamu kehormatan kami,” katanya. (Mul/Mia/hms)
0 Comments