Jember, Kabarejember.com
-----Pemerintah Kabupaten Jember mendukung komitmen pengasuh Yayasan Pendidikan Islam Bustanul Ulum dan lembaga pendidikan IBU bersama wali murid dan wali santri dalam menekan angka pernikahan dini melalui sebuah kontrak perjanjian tidak menikahkan anak sebelum lulus sekolah.
“Saya datang khusus kesini, untuk menguati komitmen bersama wali murid serta lembaga pendidikan juga Pemkab Jember, bahwa anak-anak harus mendapatkan pendidikan minimal 12 tahun, karena masih banyaknya anak putus sekolah sebelum lulus,” tutur Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR.
Dalam kegiatan bersama wali murid dan wali santri untuk mengawali ajaran baru pada Rabu, 17 Juli 2019, di lapangan kompleks Yayasan Pendidikan Islam Bustanul Ulum Pakusari, Bupati menyampaikan, komitmen ini dilihatnya sendiri mendapatkan acungan tangan dari para wali serta murid, bahwa tidak akan menikah dan dinikahkan sebelum lulus sekolah.
Komitmen ini penting, karena masa depan anak, khususnya perempuan, juga ditentukan oleh kualitas pendidikannya. “Saya jelas mendukung komitmen lembaga ini. Dan, apabila melanggar, mereka akan dipulangkan langsung kepada orangtuanya,” ungkap Bupati.
Bupati mengungkapkan, saat ini sedang mencoba untuk membuat suatu formula dalam mencegah pernikahan dini. “Kita harus menjamin kesempatan untuk menempuh pendidikan bagi anak-anak, khususnya anak perempuan di Kabupaten Jember,” tandas Bupati.
Orang nomor satu di Jember ini juga menyebut lembaga pendidikan IBU tidak dipengaruhi oleh sistem zonasi. Setiap tahun rombelnya pun bertambah, dan kebanyakan siswanya dari kalangan tidak mampu. Karena itu, Bupati menyampaikan program pemerintah tentang beasiswa dan bantuan bagi masyarakat.
“Jadi kita sampaikan, bahwa Pemkab Jember berkomitmen, dengan adanya Perbup, yaitu memberikan beasiswa untuk anak tidak mampu, maka dari Jember akan mengirim petugas ke lembaga ini untuk memverifikasi anak-anak disini,” jelasnya.
Baik hafdiz hafidzoh, dhuafa, yatim piatu, lanjut Bupati, berhak mengikuti seleksi beasiswa hingga perguruan tinggi dimana pun. Dan, bagi seluruh keluarga yang memiliki hafidz hafidzoh, mereka akan mendapatkan BPJS Kesehatan gratis atas anggaran Pemkab Jember.
“Ini adalah salah satu upaya untuk mendukung aset-aset bangsa, agar kedepan menjadi insan yang berguna bagi bangsa dan negara,” tegas perempuan dengan latar belakang dokter ini.
Di akhir sambutannya, Bupati berpesan kepada para santri, mereka harus bangga menjadi santri. Santri bersama yayasan harus menjadi teladan dan kebanggaan tersendiri. Mewakili kepala sekolah di lembaga pendidikan IBU, Nur Ani Jubaidi, SPd., Mpd. menyampaikan, penandatanganan kontrak adalah kegiatan rutin bagi murid ajaran baru di lembaga ini.
Ia pun mengungkapkan lembaganya tidak terpengaruh oleh sistem zonasi. “Dan, di setiap tahunnya rombel terus bertambah,” katanya.
Sementara Qurrata ‘Ayun yang mewakili pengasuh Yayasan Bustanul Ulum menyampaikan bahwa tahun ajaran baru ini telah menerima 1.000 lebih murid ajaran baru. “Terus bertambahnya murid ajaran baru membuat kita kekurangan kelas, maka kita terus membangun kelas dan prasarana sekolah untuk mengatasi hal tersebut,” ungkapnya. (mu/mia/hms)
0 Comments