Jember, kabarejember.com
Dihadapan seribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berkumpul di Aula PB Soedirman Pemkab Jember, Senin, 1 Juli 2019, Bupati Jember dr. Faida, MMR menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Jember dalam melaksanakan reformasi birokrasi.
Reformasi itu termasuk dalam layanan administrasi kepegawaian untuk seluruh ASN. Komitmen ini diantaranya untuk mengakhiri paradigma yang menganggap biasa apabila mengurus surat di pemerintahan pasti susah, dan bayar itu sah sah saja.
"Harusnya orang berlaku demikian itu malu, melayani dengan tidak prima, karena masing-masing harus saling memudahkan. Toh pelayanan untuk kita semua," tegasnya.
Pengurusan administrasi kepegawaian, lanjut bupati, telah dianggarkan dalam APBD Kabupaten Jember. Sehingga ASN tidak perlu lagi membiayai proses berkas ke Surabaya dan Jakarta.
"Bahkan yang di Jakarta dan Surabaya, BKN pun berkomitmen. Mereka bersedia untuk membina dan datang ke wilayah," ungkap bupati.
Dari tahun ke tahun, prosentase layanan surat permohonan kenaikan pangkat yang diajukan mengalami peningkatan yang signifikan dan cukup baik.
"Beberapa yang hari ini belum terealisasi SK-nya, bukan berarti besok tidak keluar, karena ada juga yang memang tidak keluar karena meninggal, pindah, dan beberapa proses yang belum dilengkapi," jelasnya.
Sebanyak 1.260 SK kenaikan pangkat yang diserahkan di Aula PB Soedirman masih ada sekitar 56 yang belum turun. Juga ada sebagian tidak akan turun.
Apabila ada ASN yang mencalonkan diri sebagai kades, bupati menyatakan akan mengevaluasi permohonannya. Hal ini agar ASN itu bersikap, kecuali bagi beberapa ASN yang formasinya tidak sangat kekurangan.
"Posisi PNS ini tidak serta merta langsung terganti, oleh karenanya kita akan pilah-pilah mana yang kita izinkan mana yang tidak," terang bupati.
Seperti contoh, jika profesinya guru dan akan mencalonkan diri sebagai kades maka akan mengganggu konsentrasi proses belajar mengajar
Namun, apabila non guru, Bupati akan mempertimbangkan posisinya dan catatan-catatannya di Jember. Tapi, kalau formasinya sangat diperlukan, mereka harus mengambil sikap. Tidak saya ijinkan, atau mengambil sikap pensiun atau pensiun dini," ujarnya. (Mul/Mia/hms)
0 Comments