Jember, KaJe
Perempuan memiliki perannya sendiri dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Karena itu, perempuan perlu berdaya agar tidak menjadi beban berat.
Hal itu disampaikan Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR saat menjadi narasumber dalam Dialog Kebangsaan di Ruang Kuliah Terpadu IAIN Jember, Jum'at 26 April 2019.
Dalam dialog yang mengangkat tema Peranan Perempuan dalam Pembangunan itu bupati mengatakan perempuan dan laki-laki memiliki peran masing-masing.
Perempuan dan laki-laki harus menjadi diri sendiri dengan mengambil peran dan mengasah diri agar bermanfaat dalam membantu diri sendiri dan orang lain.
Perempuan di Indonesia jika tidak diperdayakan sama sekali, masih kata bupati, maka perempuan hanya akan menjadi beban dan tanggungan saja.
"Padahal perempuan juga bisa mandiri tanpa perlu meninggalkan kodratnya sebagai perempuan, sebagai istri, sebagai ibu," terangnya.
Perempuan hanya perlu diberi kesempatan untuk pendidikan dan berkarya, imbuh perempuan berlatar belakang dokter ini.
Di Jember, lanjutnya, peran perempuan dalam pemerintahan didorong dan diberi kesempatan yang sama dengan laki-laki.
Dan akhirnya, di Jember lebih banyak lagi perempuan yang menjabat sebagai kepala dinas, sekretaris maupun kepala bidang.
"Regulasi tidak membatasi perempuan untuk berkarya. Dan, secara manajerial, kompetensi yang menentukan apakah mereka layak atau tidak," ujarnya.
Di Bumi Pandhalungan ini, pemerintah juga menggelar kegiatan yang diangkat khusus untuk para perempuan. Seperti asuransi kesehatan bagi ibu hamil, job fair khusus perempuan dan difabel.
Menjawab pertanyaan peserta dialog, bupati mengungkapkan keputusannnya untuk menjadi Bupati Jember karena dapat menolong lebih banyak masyarakat, khususnya perempuan.
Dialog kebangsaan digelar oleh LPP RRI Jember. Peserta dialog dari berbagai kalangan pendidikan, baik perguruan tinggi maupun seklah menengah atas di Kabupaten Jember. (Mia/Mul/fra/hms)
0 Comments