Jember, KaJe
Puluhan aktivis Forum Masyarakat Tertindas (Format) menggelar kegiatan pembacaan yasin dan tahlil pada kamis siang (11/4/2019) di kawasan sekitar gedung DPRD Jember.
Aksi yang digelar Format merupakan bentuk keprihatinan pada lembaga legislatif pasca beredarnya video Bupati Jember, Faida yang menyatakan adanya hubungan tidak harmonis antara dirinya dengan 50 anggota lembaga lembaga legislatif, lantaran bupati tidak mau memberikan suap untuk mengesahkan APBD. Statement tersebut dikhawartirkan menimbulkan penafsiran pada publik bahwa 50 anggota dewan meminta suap, sejauh ini baru Fraksi PKB dan 8 anggotanya telah membantah hal tersebut.
"bahwa menurut perintah konstitusi, dpr itu ngga memang nggak boleh mesra dengan eksekutif. Kalau dpr mesra dan kemudian diam, semua keinginan bupati disetujui, justru dpr menyalahi kostitusi. Jika disitu ada indikasi suap-menyuap, itu tergantung pada eksekutif yang memegang dana. Ketika dpr meminta secara vulgar (untuk dilakukan suap) pada bupati, laporkan saja kalau perlu dijebak." Ujar Kustiono Musri selaku koordinator Format.
dalam keterangan lebih lanjut, Kustiono menilai statament Bupati pada video yang telah beredar beberapa hari lalu berpotensi merusak tatanan pemilu, menimbulkan ketidakpercayaan pada masyarakat dpr dan berpotensi meningkatkan angka golput, mengingat pelaksanaan pemilu sudah dekat. Kustiono juga berencana melaporkan hal tersebut pada Bawaslu dan Kepolisian karena ajakan golput ada ancaman pidananya. (UR)
0 Comments