Jember, KaJe
Hari ini (Jumat, 8 Maret 2019) Polsek Tempursari Polres Lumajang mendapat laporan dari warga bahwa mereka melihat sebuah kapal tongkang terdampar di perairan wilayah Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang. Setelah dikroscek langsung, memang benar bahwa diketahui sebuah kapal tongkang yang membawa 11.230 ton batubara terdampar kurang lebih 1 km dari bibir pantai.
Diketahui sebelumnya, kapal tersebut pada tanggal 4 Maret 2019 berangkat dari Kalimantan Selatan dan menuju ke arah Cilacap, Jawa Barat untuk menyuplai batubara di PLTU Cilacap. Namun naas bagi kapal tersebut, karena setelah melewati Selat Bali mesin penggerak di sisi kiri kapal penarik tongkang tersebut mengalami kerusakan sehingga hanya mengandalkan satu mesin saja yang berada di sebelah kanan. tongkang yang berisi batubara sendiri tidak ada kendala, karena yang mengalami kerusakan kapal penarik tongkangnya.
Kapal tersebutpun terus dipaksakan berjalan hingga ke perairan Tempursari. Kapal tongkang ini diketahui juga mengangkut 10 orang anak buah kapal yang diketahui selamat. Selanjutnya, 2 orang awak kapal turun ke darat untuk mencari spare part dari mesin kapal tersebut. Sedangkan 8 orang yang lain menunggu diatas kapal untuk mengantisipasi jika sewaktu waktu air pasang terjadi.
Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MM MH membenarkan kejadian terdamparnya kapal tongkang tersebut terdampar di wilayah hukumnya. “Informasi dari masyarakat tadi pagi kami peroleh kalau ada kapal yang terdampar. Untuk mengantisipasi adanya korban jiwa, saya perintahkan jajaran saya untuk mendekat ke kapal untuk mengecek situasinya. Alhamdulillah, setelah mendekat dan bertemu dengan awak kapal, kami sudah mendapatkan penjelasan langsung dari kepala kapalnya, yang intinya semua awak kapal selamat dan keberadaan mereka disini karena adanya kerusakan mesin. saat ini sedang dalam proses perbaikan. kami akan bantu mencarikan spare part yang dibutuhkan,” ujar Arsal.
Fadly Raimond, selaku chief officer kapal tongkang tersebut yang dikonfirmasi mengatakan “ kami tidak terdampar, tapi sengaja lego jangkar sejak kemarin jam 11.30 siang. ada masalah dengan mesin sebelah kiri, jadi kami lego jangkar ditengah laut untuk mencari penyebab kerusakan mesinnya. 2 staf saya juga saya suruh turun ke darat untuk cari spare part yang dibutuhkan," ujar fadly. (Suatman)
0 Comments