Jember, kabarejember.com
- Muspika Gumukmas bersama BPBD Jember menggelar acara Sosialisasi Pencegahan dan Stimulan Bencana Alam Tsunami, bertempat di pendopo kantor desa Kepanjen kecamatan Gumukmas kabupaten Jember, Kamis (08/10/'20).
Sosialisasi ini digelar sebagai tindak lanjut terkait himbauan BMKG tentang kemungkinan terjadinya tsunami di pesisir pantai selatan Jawa.
Hadir dalam sosialisasi tersebut Muspika Gumukmas bersama jajarannya, tim dari BPBD Jember, kepala desa Kepanjen, masyarakat desa Kepanjen dan Mayangan. Dalam sosialisasi tsunami tersebut sebagai nara sumber Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiap Siagaan BPBD Jember, Rudi Danarto.
H. Saiful Mahmud, kepala desa Kepanjen, menyampaikan terima kasih kepada Muspika Gumukmas yang telah mengadakan acara sosialisasi terkait bencana alam tsunami. Sebagai manusia kita mengharap tidak terjadi bencana tsunami.
"Dengan adanya sosialisasi pencegahan dan stimulan bencana alam tsunami yang dilakukan oleh BPPD Jember, minimal kita sudah siap dan tahu apa yang akan masyarakat lakukan apabila terjadi tsunami."ucap H. Mahmut.
Camat Gumukmas, Imam Sudarmaji menyampaikan dalam sambutannya, kegiatan sosialisasi tsunami merupakan langkah antisipasi pemerintah dalam menghadapi bencana alam utamanya tsunami.
"Kami berharap masyarakat agar tidak panik dengan adanya kabar akan terjadinya tsunami. Minimal dengan diadakannya kegiatan sosialisasi seperti ini masyarakat siap apabila nantinya tsunami benar-benar terjadi. Tetapi mari kita senantiasa berdoa semoga bencana tsunami tidak terjadi."katanya.
Rudi Danarto dalam pemaparan materi menerangkan bahwa sejak hari Selasa (06/10) sudah terjadi beberapa kali gempa bumi dengan skala kecil 2 - 4 skala richter. Masyarakat diharapkan tidak terlalu panik karena gempa tersebut tidak menimbulkan gelombang tsunami.
Secara panjang lebar Rudi juga menjelaskan tentang tanda-tanda alam kemungkinan terjadinya gelombang tsunami antara lain air laut surut jauh dari bibir pantai dan ikan-ikan akan berhamburan keluar dari laut. Rudi juga menerangkan cara masyarakat melakukan evakuasi.
"Masyarakat diminta berhati-hati dan segera melapor atau memberi tahu kepada pemerintah apabila melihat tanda-tanda alam yang mencurigakan di laut."katanya.
Usai acara sosialisasi, Rudi Danarto kepada media mengatakan bahwa kehadiran BPBD Jember untuk menggelar acara sosialisasi atas permintaan Muspika Gumukmas. "Dengan digelarnya acara ini masyarakat desa Kepanjen dan Mayangan diharap tidak panik dengan kabar akan adanya tsunami."katanya.
Selain sosialisasi, tambah Rudi, BPBD akan melakukan peninjauan lokasi untuk menentukan jalur evakuasi mulai dari bibir pantai sampai titik kumpul. "Kegiatan kami di support oleh BPBD Propinsi Jatim. Setelah menentukan jalur evakuasi dan titik kumpul kami akan melaporkan hasilnya kepada BPBD Propinsi, berapa tanda yang akan dipasang nantinya."katanya.
"Karena bencana tsunami merupakan bencana alam yang tidak bisa diprediksi, kami menghimbau supaya masyarakat yang berada di dekat pantai untuk selalu waspada dan siaga."pungkasnya. (heri)
0 Comments